A.
Metode Rekapitulasi
Metode ini merupakan metode lanjutan dari
pengembangan dan explotasi dari proses penambangan/ laporan-laporan yang ada,
seperti laporan hasil penelitian dengan menggunakan sumur bor, rincian biaya
produksi dari prospeksi sampai reklasi lahan, laporan pemilihan jenis tambang
yang digunakan, di kaji ulang dan dibuatkan ikhtisarnya untuk mendapatkan
keputusan yang paling tepat, yaitu endapan mineralnya dapat diambil secara
optimal dan mendapatkan keuntungan karena cost lebih kecil dari pendapatan.
Dalam rekapitulasi harus memperhatikan faktor-faktor dibawah
ini :
1. Karakteristik dari endapan mineral
2. Kondisi geologi dan hidrologi
3. Geoteknologi yang ada
4. Pertimbangan ekonomi
5. Faktor teknologi
6. Masalah lingkngan
1. Karakteristik dari endapan mineral
2. Kondisi geologi dan hidrologi
3. Geoteknologi yang ada
4. Pertimbangan ekonomi
5. Faktor teknologi
6. Masalah lingkngan
B.
Tahap-tahap Pengembangan
Dalam bab tiga sudah dibahas mengenai jenis
dari metode tambang yaitu tambang terbuka , tambang dalam, dan lain-lain. Namun
dalam bab ini hanya sebatas tambang terbuka. Dalam tambang terbuka tahap tahap
yang paling dipertingbangkan yaitu tahap 5 ( lingkungan dan reklamasi), tahap 8
( waste disposal), tahap 10 (pembukaan overborder dan akses). Dan selanjutnya
akan kita bahas dalam subbab ini:
1.Lingkungan dan Reklamasi
Dalam proses penambangan selalu mengakibatkan
dan menmberikan dampak yang negatif bagi lingkungan, namun tingkat kerusakannya
bervariasi tergantung dari metode penambangannya. Dalam industri pertambangan,
juga merupakan aspek yang sangat penting dan diperhatikan. Kerusakan lingkungan
yang diebabkan oleh tambang terbuka open pit yaitu erat kainnya dengan
pengambilan tanah pucuk (banyak mengandung zat hara) yang kemudian tanah
tersebut tidak dipelihara dan diberikan perlakuan tertentu (dibuang saja)
sehingga tanahnya menjadi tandus, managemen pembuangan zat-zat padat seperti
overburdet yang tidak terarah dan cenderung merusak lahan sekitar, pencemaran
air dan udara yang disebabkan oleh lingkungan penambangan. Pada open cast
mining dari batu bara, reklamasi lahan yang telah ditampang merupakan aspek
utama yang diperhatikan, dan termasuk dalam siklus penambangan, bahkan terdapat
dana yang memang disimpankan untuk proses reklamasi. Namun pada metode
penambangan open pit dan quarrying endapan nonbatubara, peraturan yang mengatur
sangatlah lemah. Sehingga banyak perusahaan yang selesai menambang tidak
melakukan reklamasi. Reklamasi itu sendiri merupakan pengembalian kembali lahan
sebelum ditambang. Pada open cast kerusakan lingkungan yang didapat tidak
terlalu berat disbanding open pit. Dilain halmetode leaching memberikan dampak
yang sangat ekstrim bagi lingkungan, karena metode ini dengan menggunakan
seyawa kimia yang dimasukkan dalam tanah. Sehingga mengakibatkan air tanah
tercemar, dan mencakup wilayah yang luas, karena prinsip dari air itu sendiri
selalu bergerak.
2. Waste disposal
Pada umumnya endapn selalu ditutupi oleh
overborder, dengan ketebalan yang bervariasi. Namun ada juga yang endapan
bijinya berasosiasi dengan overborder dan zat-zat buangan lainnya (zat pengotor
dan pengganggu). Jika dalam proses ini zat-zat tersebut tidak dibuang maka akan
mengakibatkan pemborosan dan pembengkakan pada cost. Mulai dari biaya
penggalian,transportasi, benefisiasi, dan lain-lain. Jika diakumulasikan akan
terjadi pembengkakan cost, maka harus dibuang. Namun harus tetap
mempertimbangkan aspek lingkungannya.
3.
Pembukaan overborder dan akses
Seperti yang dijelaskan dalam poin ke dua
overburder harus diambil, dan cara yang paling efektif yaitu dengan mechanical
extraction. Mengambil overburder tersebut dengan menggunakan mesin dan
memindahkannya ke tempat yang lain. Pada open pit overburdernya diambil semua
tidak bersisa, maksudnya sampai terbuka endapan mineral ang ditambang. Biasanya
overburdernya dalam area yang luas namun kedalamannya sedikit. Sedangkan dengan
metode aqueous extraction hanya lapisan yang akan ditmbang saja yang akan
diambil, karena menggunakan borehole untuk mengambik endapan mineralnya.
C.
Siklus Dalam Proses
Penambangan
Siklus dalam proses penambangan pada dasarnya sangatlah
bervariasi karena itu secara umum hanya dibagi menjadi dua macam yaitu :
1. Proses Produksi
2. Proses-proses penunjang proses-proses yang termasuk proses penunjang yaitu meliputi sebagai berikut :
1. Proses Produksi
2. Proses-proses penunjang proses-proses yang termasuk proses penunjang yaitu meliputi sebagai berikut :
·
Reklamasi
·
Stabilitas
lereng.
·
Construksi
Jalanan Pengangkut
·
Pemeliharaan
alat
·
Pit
Tempat Pembuangan
·
Komunikasi
·
Proses
Distribusi
·
Pengontrolan
debu, bisingan, dan keamanan
D.
Kondisi Geologi dan Alam
Kondisi alam sangat berpengaruh dalam pemilihan metode yang
akan digunakan dalam penambangan, untuk itu harus memperhatikan syarat-syarat
di bawah ini :
1.
Tambang terbuka ideal jika endapan bijihnya lebar, pada lapisan yang datar, dan
berada dekat permukaan.
2.
Endapan mineralnya berada pada kedalaman sangat jauh, tambang dalam, lebarnya
sangat sempit. Overburdernya terlalu tebal maka menggunakan metode tambang
dalam
3.
Endapannya dan berada pada lapisan yang beragam, maksudnya berseling overburder
endapan, overburder endpan dan begitu seterusnya maka lebih baik dengan metode
aqueous extraction.
E.
Untung dan Rugi
Untung dan rugi merupakan aspek yang sangat penting, jika
suatu endapan jika ditambang akan cenderung rugi mending tidak perlu ditambang,
namun jika sebaliknya maka bisa ditambang. Untuk dapat menentukan untung dan
ruginya dalam proses penambangan sangat dipengaruhi oleh :
1) Mining
cost, jika biaya penambangan lebih rendah daripada pendapatan maka akan
untung namun, jika sebaliknya akan
rugi.
2) Tingkat
produksi, mulai dari skala kecil sampai besar. Semakin besar semakin tinggi
jika harga mineralnya tinggi. Namun jika sedang turun lebih baik hentikan
produksi daripada rugi.
3) Investasi
modal, semakin besar modal maka semakin canggih teknologi yang
digunakan sehingga lebih efektif dan optimal produksinya.
4) Tingkat
pengembangannya, berkaitan dengan kecepatan dari pengembangan tambang,
semakin lama semakin banyak cost yang dikeluarkan.
5) Kedalaman
sumur, erat kaianya dengan metode borehole. Semakin dalam boreholenya
semakin banyak cost yang dikeluarkan.
6) Selektifitas,
semakin selektif semakin tidak ada atau sedikit mineral pengotor yang ikut
terproses maka semaki kecil cost yang dikeluarkan. Namun sebaliknya semakin
besar yang dikeluarkan.
7)
Recovery,
pada open pit sangat besar biayaya sedangkan aqueous kecil.
8) Dilution,
semakin banyak yang dibuang semakin banyak pengeluaran.
9) Fleksibilitas,
menyesuaikan dengan kondisi pasar.
10)
Stabilitas
dari pembukaan, maksudnya semakin tahan pitnya sehingga tidak terjadi
longsoran.
11)
Resiko
lingkungan, biaya yang digunakan untuk reklamasi lahan tambang.
12)
Waste
disposal, sama prisipnya dengan selektifitas.
13)
Health
and safety , biaya yang dikeluarkan untuk keselaatan pegawai dan tenaga
kerja
14)
Dan lain-lain.
F.
Kepentingan dan Rekapitulasi
Dalam mengambil sebuah keputusan untuk
memilih metode apa yang akan digunakan, akan sangat memerlukan banyak
pertimbangan. Tambang terbuka banyak digunakan dalam produksinya, bahkan hampir
85 % perusahan tambang yang ada menggunakan metode ini, karena hampir 95%
materialnya bisa diambil walaupun terkadang bijinya bercampur dengan zat
pengotor atau zat yang seharusnya dibuang. Ketika melihat kembali dari segi
keselamatan, teknologi, ekonomi, tambang terbuka akan dengan sangat mudah
menang. Tambang terbuka sangat cocok untuk endapan mineral body orenya pada
kedalaman yang rendah. Namun pada kenyataaannya, semua endapan mineral bisa
ditambang dengan menggunakan tambang terbuka. Endapan-endapan ini dapat
ditambang dengan metode tambang tertutup. Factor-faktor yang mempengaruhi
digunakannya tambang dalam yaitu sebagai berikut:
a.
Endapan mineralnya berada dikedalaman yang sangat dalam
b.
Tingkat resiko lingkungan yang terlalu tinggi jika menggunakan open pit mining.
c.
Biaya reklamasi lahan yang terlalu tinggi jika dengan open pit mining.
d.
Zat pembuangannya akan sangat tinggi jika menggunakan open pit mining.
e.
Iklim dan cuaca lokasi yang ditambang, jika dengan tambang dalam produksi tetap
berjalan walaupun cuaca buruk.
G.
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam
pengambilan keputusan yang tepat tentang metode penambangan endapan mineral,
kita tidak boleh hanya memperhatikan metode mana yang dapat mengambil endapan
mineral yang banyak. Namun juga harus memperhatikan kondisi endapan mineral
tersebut, faktor lingkungan, keamanan, dan juga biaya produksinya. Sehingga
didapatkan metode yang paling sesuai dan menguntungkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar