Mineralogi
merupakan salah satu cabang dari geologi. Ilmu yang mempelajari mineral-mineral
yang berupa unsur-unsur dan senyawa-senyawa yang terdapat di alam dan merupakan
pembentuk bagian-bagian padat dari alam semesta.
Cabang-cabang mineralogi antara
lain:
Kristalografi
Mineralogi
Fisik
Mineralogi
kimiawi
Mineralogi
optik
Mineral
Apakah
mineral itu?
Mineral adalah benda padat, homogen yang
terdapat di alam, terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada
batas-batas tertentu, dan mempunyai atom-atom yang tersusun secara teratur.
Mineral
adalah bagian dari batuan. Mineral terdiri dari kristal-kristal. Ilmu tentang
kristal dipelajari dalam kristalografi. Apakah kristalografi itu? Kristalografi
adalah studi tentang kristal, baik bentuk luar maupun struktur dalam kristal. Kristal adalah zat padat yang homogen
dengan ciri-ciri permukaan terdiri dari bidang-bidang datar (polieder) dan
bidang-bidang ini merupakan pencerminan dari susunan atom-atomnya.
Objek
studi kristalografi : unsur-unsur simetri kristal, simbol bidang kristal,
sistem susunan sumbu, bentuk kristal, perawakan kristal dan sifat fisik mineral.
n
bidang
simetri: bidang yang membagi dua bagian yang sama, terdiri bidang horizontal,
vertikal, intermediate
n
sumbu
simetri: sumbu simetri merupakan garis sumbu perputaran kristal bila kristal
diputar pada sudut-sudut tertentu akan kembali seperti kedudukan semula
n
pusat
simetri: titik dalam kristal yang memiliki jaraka sama dengan bidang-bidang
kristal yang saling berhadapan.
Simbol bidang kristal
n
Adalah
gambar, huruf dan angka yang menunjukkan parameter kristal
n
Simbol
berupa gambar (Weiss)
n
Simbol
berupa tulisan (Miller), dikenal MILLER INDICES
n Contoh parameter Weiss = 2a:b:3c,
ditulis dalam Miller Indices ½,1/1,1/3=3/6,6/6,2/6 atau 362
Sistem sumbu kristal
Bentuk kristal
n
Bentuk
dasar : bentuk tunggal, sederhana,
semua bidang muka kristalnya sama dan sebangun
n
Bentuk
kombinasi: beberapa bentuk dasar berlaianan yang membentuk bentuk kombinasi
n
Bentuk
kembaran
Perawakan kristal
n
Merambut
(capillary)
n
Membenang
(filliform)
n
Menjarum
(acicular)
n
Membilah
(bladed)
n
Memapan
(tabular)
n
Mendaun
(foliated)
n
Melapis
(lamellar)
n
Membulu
(plumose)
n
Membata
(blocky)
n
Meniang
(columnar)
Sifat
fisik mineral;
1. crystal
habit (a. equant, b. fibrous, c. b;added, and d prismatic)
2.
cleavage ( a. two cleavages, b. three cleavage
planes, and c. four cleavage planes).
3.
fracture (conchoidal fracture, splintery, fibrous
fragments, irregular fractures).
4.
color
5. streak :color of a fine powder of a miner
6. luster :the manner in which a mineral reflects light
7.
hardness (1. talc, 2 gyps, 3. calcite, 4. flourite,
5. apatite, 6. orthoclase, 7. qurtz, 8.topaz, 9. corrundum, 10. diamond).
8.
specific gravity(s.g > 2,9 à heavy
minerals, s.g. < 2,9 à light minerals)
9. other
properties: acid,
magnetism, electricity, radioactivity, fluorescence, and phosphorescence.
Apakah
belahan atau cleavage itu?
Pecah mengikuti permukaan
sesuai dengan struktur kristalnya. Jadi belahan selalu sejajar
permukaan kristal.
Belahan dapat dikategorikan
menjadi baik tidaknya bidang belahan:
- belahan sempurna: mika
- belahan bagus: kalsit
- belahan kurang bagus: fluorit
Belahan dapat dikategorikan berdasar
arah, yaitu:
n
Satu
arah (pinakoid/basal): mika
n
Dua
arah (prismatik): piroksin, amfibol
n
Tiga
arah (rombohedral): kalsit
n
Empat
arah (oktahedral) : fluorit
n
Enam
arah (dodekahedral) : granat
Belahan menunjukkan 3 arah yang tidak sama satu sama lain, misal pada mineral
dengan kristal orthorombik, triklin,
monoklin.
Belahan menunjukkan 3 arah saling tegak lurus satu
sama lain misal pada mineral dengan kristal orthorombik.
Pecahan (Fracture)
Apakah
itu?
Apabila mineral diberi tekanan
cenderung pecah. Pecahan dapat dilihat dari bentuk bidang pecahan, apabila
mineral mendapat tekanan dari luar:
n Konkoidal
: pecahan mineral yang membentuk seperti rumah siput (shell), spt: kwarsa,
obsidian dan opal,
n Splintery:
pecahan mineral yang terbentuk runcing-runcing seperti pada amfibol,
n
Earthy:
pecahan mineral seperti tanah misal pada kaolin,
n
Hackly:
pecahnya mineral seperti hancurnya besi yang mendapat tekanan/pukulan.
Kekerasan (hardness)
Kekerasan
adalah daya tahan mineral terhadap goresan. Banyak para ahli mineralogi membuat
skla kekerasan. Salah satunya adalah Mohs (Australia ) pada tahun1822
mengkategorikan skala kekerasan menjadi 10 tingkatan.
Dalam kehidupan sehari-hari
kekerasan dapat dipraktekkan seperti berikut.
n
Kuku
jari mempunyai kekerasan = 2,5
n
Pisau
lipat mempunyai kekerasan = 5,5
n
Benda
terasa lemak, kekerasan = 1,0
n Kekerasan
= 2 mineral dapat digores dengan kuku
n
Kekerasan
= 3 mineral dapat dipotong dengan pisau
n Kekerasan
= 4 mineral agak mudah digores dengan pisau
n
Kekerasan
= 5 mineral agak sukar digores dengan pisau
n
Kekerasan
= 6 mineral tidak dapat digores dengan pisau
Tenacity
Tenacity
adalah sifat dalam mineral terhadap
tekanan. Tenacity merupakan sifat mineral yang tergantung pada kekuatan kohesi
atom-atom penyusun mineral:
> Malleable > Flexible
> Ductile > Elastis
> Sectile >
Brittleness.
n
Malleable:
dapat digepeng-gepeng dengan palu (umumnya dipunyai oleh “native element
(elemen tunggal) seperti: emas, perak, tembaga,)
n
Ductile:
dapat dirubah bentuk dengan suatu tekanan/nyala api seperti: emas, perak,
tembaga, besi, dan kelompok elemen tunggal lainnya.
n
Sectile:
dapat dipotong dengan pisau dalam keadaan dingin seperti: gipsum, kalsit
n Flexible; dpt dibengkok, dan setelah tenaga hilang, bentuk tetap bengkok
n Elastis: dpt dibengkok, dan setelah tenaga hilang, bentuk kembali spt semula
n Brittleness: apabila kena tekanan, mineral akan pecah-pecah menjadi fragmental.
Berat jenis (BJ)
Berata
jenis adalah angka yang menyatakan berapa kali berat suatu benda jika
dibandinkan dengan berat air dengan volume yang sama dengan volume benda itu. Bj
tidak bersatuan. Meskipun demikian di beberapa negara ada juga yang memberi
satuan misal gram/cc atau lbs/ cubic ft, karena proses mengukurannya
membutuhkan parameter unit berat dan volume.
W1
SG = ------------- x L
W1 – W2
Catatan:
SG = Specific grafity
W1 =
berat mineral diudara
W2 =
berat mineral dalam
cairan
L = kerapatan cairan
L (W2-W1)
SG
= -------------------------- x L
(W4 – W1)(W3-W1)
Catatan:
SG = Specific grafity
W1 = berat
piknometer kosong
W2 = berat
piknometer+ mineral
W3 = berat
piknometer berisi mineral
dan cairan
W4 =
berat piknometer berisi cairan
Contoh BJ mineral dan batuan:
n
Emas
19,3
n
Platina
21,4
n
Perak
10,5
n
Tembaga
8,5
n
Besi
7,3
n
Granit
2,5 -2,7
n
Andesit 1,6 – 2,6
n
Diorit 2,8 – 2,9
Kilap
Apakah kilap itu?
Kilap adalah sifat optik yang
mempunyai hubungan erat dengan peristiwa pemantulan atau pembiasan. Ada
beberapa macam kilap, yaitu kilap logam, kilap bukan logam dan kilap setengah
logam.
Kilap logam
Mineral-mineral yang apat menyerap
pancaran sinar secara kuat, umumnya memiliki kilap logam (metalic luster). Index biasnya (n) lebih dari 3, contohnya kilap
logam murni (native) serta sebagian
besar sulfida logam, emas, perak, platina, besi, hematit.
Kilap bukan logam (non metalic
luster),contohnya:
Ø Kilap
kaca (vitreous), mis: kwarsa
Ø
Kilap intan (adamantin), mis: zircon, belerang,rutile, intan, casiterit,
spalerit
Ø
Kilap
lemak (greasy)
Ø
Kilap
lilin (waxy)
Ø
Kilap
sutra (silky), mis: fibrous aggregates
Ø
Kilap
mutiara (pearly)
Ø
Kilap
seperti lempung (dull) = earthy.
Warna mineral
Apakah warna mineral itu?
Warna mineral ditimbulkan karena
penyerapan beberapa jenis panjang gelombang yang membentuk cahaya putih, jadi
warna itu timbul sebagai hasil dari pada cahaya putih yang dikurangi oleh
beberapa panjang gelombang yang terserap.
n
Sebab-sebab
timbulnya warna mineral:
1. Komposisi kimia mineral
2. Struktur kristal dan ikatan ion
3. Pengotoran (impurities) pada
mineral,
4.
Perbedaan panjang gelombang yang diserap
Transparency
Transparency
adalah sifat mineral terhadap daya tembus
cahaya
Daya tembus cahaya:
n
Transparent
(tembus cahaya)
n
Translucent
(sifat padangan yang kabur)
n
Sub
transparent (setengah tembus cahaya)
n
Opaque
(tidak tembus cahaya)
Warna specific akibat permainan sinar
n Opallescence:
pantulan seperti mutiara atau satu drop air susu kedalam air dalam gelas
n
Iridescence: adanya serangkaian prismatik baik di
permukaan maupun didalam mineral. Ini
terjadi karena:
n
adanya
kembaran (twin) dalam mineral
n
adanya
film (coating) material di permukaan
n
Asterism:
seperti refleksi sinar berbentuk bintang
n
Fluorescence:
adanya emisi cahaya pada saat yang bersamaan dengan iradiasi.
n
Phosphorescence:
emisi cahaya yang terus menerus setelah iradiasi berakhir,
n Thermoluminescence:
mineral setelah dibakar masih kelihatan bara apinya,
n Triboluminescence:
mineral apabila digosok atau dipukul dengan palu timbul percikan api,
Sifat mineral yang lain antara
lain:
n Sifat optic,
yaitu menggunakan cahaya yang sudah
terpolarisasi. Tentu saja dengan mikroskop polarisasi. Pada mikroskop
polarisasi terdapat kondensor pengumpul sinar, diafragma pengatur jumlah
sinar, cermin pemantul sinar,
polarisator untuk memperoleh sinar yang terpolarisasi, meja obyek berlubang
tengah untuk memperoleh sinar yang dapat diputar, klem penjepit preparat
mineral, lensa obyekstif, lensa bertrand untuk mengetahui sumbu optis, dan
lensa okuler.
n Sifat
yang dipengaruhi panas, yaitu berkaitan dengan pemuaian, dan titik lebur.
n Sifat
magnet, yaitu gaya tarik kemagnetan terhadap mineral sejenis lainnya, seperti
magnetit, dan pyrotit, diukur dengan alat magnetometer.
n Sifat
elektrikal, yaitu sifat kelistrikan yang ditimbulkan karena pemanasan, dan
gesekan.
n Sifat
rasa cecap, dan bau (
taste, odor). Rasa cecap contohnya mineral halit (NaCl) yang asin, rasa bau
contohnya mineral belerang (S) yang berbau spesifik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar